Sabtu, 10 Mei 2014

Suasana alas tunggangan

sekilas pandang tentang alas tunggangan

JATIROTO – Hutan Tunggangan. Begitulah banyak orang menyebutnya. Kawasan hutan lindung ini adalah sebuah bukit. Tepatnya berada di Desa Ngelo, kira kira 5 km ke arah selatan dari Pasar Kecamatan Jatiroto. Di sebelah jalan lintas Kecamatan Jatiroto – Tirtomoyo. Jalan yang penuh dengan tanjakan tinggi dan berkelok.

Jalan ini menjadi jalan alternatif atau jalan pintas dari dan menuju Jatiroto-Tirtomoyo-Baturetno. Area hutan berbatasan dengan Kecamatan Tirtomoyo. Sebagian wilayah hutan bagian selatan masuk wilayah Kecamatan Tirtomoyo. Sedang bagian utara masuk wilayah Kecamatan Jatiroto.Hutan ini menjadi salah satu alternatif wisata alam gratis, terutama bagi kawula muda.
Pepohonan yang rindang dan hawanya yang sejuk, cocok untuk melepas penat setelah menempuh perjalanan. Beragam pohon tumbuh subur di antaranya Jati, Mahoni dan Pinus.Menurut warga setempat area hutan ini pantas menjadi obyek wisata alam. Pernah diajukan untuk menjadi kawasan wisata tahun 2011 yang lalu.
Nama Tunggangan, menurut Nanik karena lokasi bukit dibelah jalan dan ketika melewatinya berarti naik (menunggang). Lokasi ramai pada hari Minggu. “Sering pula untuk acara outbond,” terangnya,

WATU LUMBUNG
Di ujung tanjakan jalan, di puncak bukit, pengunjung bisa menikmati pemandangan sambil beristirahat di warung nDesa Pak Slamet. Di Warung ini bisa memesan minuman kopi, susu panas dan bisa memesan nasi maupun mie instan. Slamet (62) adalah pria kelahiran Bumiayu, Selebar, Begkulu. Dia diijinkan oleh mandor hutan, Eko, untuk tinggal dan membuka warung di puncak Tunggangan sejak 6 tahun silam.
Menurut keterangan Slamet, antara tahun 2007 tempat ini ramai pengunjung. Dalam sehari, warungnya bisa menghabiskan 12kg beras untuk nasi dengan omset antara Rp.1.200.000. Kini omset warungnya tinggal antara Rp.100.000-Rp.150.000/hari.
Puncak tertinggi bukit ini bernama Watu Lumbung. “Konon, menurut cerita batu ini bisa mengeluarkan suara suara misterius,” ujar Karniyem istri Slamet. Untuk mencapai Watu Lumbung dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dengan berjalan kaki melewati jalan setapak.

Jumat, 09 Mei 2014

ATC

ATC (alas tunggangan community )itulah komunitas sedulur gunung tunggangan yg di bentuk untuk menjalin silaturahmi anak muda di sekitar jatiroto dan sekitarnya
ATC  jga sebuah grup di jejaring sosial facebook yg ber anggotakan sekitar 400 lebih
Grup ATC sendiri di bentuk untuk promosi usaha.' Jual beli online' dan saling tukar informasi apa pun jga bisa buat cari teman dan sahabat
ATC di pelopori oleh Mash hary  dan di dukung sepenuhnya oleh rekan2 dan sodara2 di dusun kuncen desa ngelo


Kamis, 08 Mei 2014

Gapura selamat datang

Selamat datang di desa ngelo itulah tulisan yg berada di atas gapura,
gapura ini  adalah lambang yg mengambarkan kita berada di desa ngelo yaitu desa yg masyarakatnya guyup rukun dan di desa ngelo terdapat  5 kelurahan

01. Ngelo
02.krandegan
03.kuncen
04.ndawe kidul
05.ndawe lor

Umumnya masyarakat disitu menggantungkan hidup dengan bercocok tanam

Jembatan ngelo

Sebelum ke alas tungganganan kita melewati jembatan yg menghubungkan ke dua desa yaitu desa sanggrong dan desa ngelo jembatan ini adalah jalan alternatif menuju alas tunggangan yg berada di jalan jatiroto wonogiri

Sugeng rawuh wonten blog alas tunggangan

selamat datang di blog nya sedulur alas tunggangan